Laman

Selasa, 31 Agustus 2010

Fruits of Give Thanks

Sungguh mengucap syukur untuk proses Tuhan yang tengah aku rasakan sampai sekarang ini…
Sedikit demi sedikit Tuhan mengubah hidupku…”from nothing to be something”
Aku bukan tipe orang penurut, tapi juga bukan seorang pembangkang. Apalagi ketika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan hatiku, maka sudah pasti aku memikirkannya berulang-ulang bahkan tidak sungkan menolaknya.

Sedikit flashback, dulu orang tuaku tidak sependapat ketika aku memilih jurusan Ilmu Komunikasi seperti yang saat ini sedang aku jalani. Mereka menginginkan aku untuk menjadi seorang guru. Ini sebenarnya bukan permintaan yang sulit, tetapi aku kurang menyukainya. Sampai saat tenggang waktu pengisian serta pengembalian formulir SPMB (baca: SNMPTN), aku merasa sangat bingung. Orang tuaku sedikit mengancam tidak membiayai perkuliahanku kalo aku tetap “ngeyel” mengambil jurusanku yang sekarang. Dan saat itu yang bisa aku kerjakan hanya berdoa dan puasa. Dalam satu sisi aku berpikir bahwa orang tuaku sebenarnya juga berhak berargumen dan ikut memutuskan, tetapi dalam sisi yang lain aku merasa belum sreg untuk mengambil jurusan yang diinginkan oleh orang tuaku. Aku masih inget bagaimana pada akhirnya Tuhan yang meluluhkan hati orang tuaku. Tepat pada hari terakhir pengumpulan formulir SPMB, pagi itu Bapak menyapaku dan mengungkapkan kesediaannya supaya aku tetap mengambil program studi ilmu komunikasi di urutan pertama. Sungguh lega dan sangat bersyukur rasanya waktu itu…ternyata buah dari doa puasa sungguh nyata…

Dan tidak terasa sudah 3 tahun aku menjalani studiku di UNS. Dengan berbagai proses yang membutuhkan ucapan syukur tiap waktu. Aku menyadari bahwa aku hanya seorang yang penuh dengan keterbatasan, tetapi satu hal yang selalu aku pegang…bahwa Dia bekerja melalui keterbatasanku…Aku akui dibanding teman-teman seangkatanku bias dikatakan aku orang yang biasa. Biasa dalam artian tidak ada keahlian khusus dan menonjol yang belum bisa dibanggakan. Ya, karena kebanyakan teman-temanku sudah memiliki profesi sendiri-sendiri dengan keahliannya masing-masing. Aku tahu ini sebenarnya permasalahan klasik, yang tiap orang pasti pernah merasakan posisi ini. Beruntungnya keluarga PMK dan teman-teman dekatku selalu menguatkan. Inilah komunitas yang tak kan terlupakan dalam hidupku. Tempat aku belajar bertumbuh dan diproses.

Yang terakhir yang aku mau bagikan saat ini adalah waktu magangku Juli lalu. Hampir waktu itu aku merasa putus asa. Karena dari 5 proposal magang yang aku kirim ke beberapa stasiun TV nasional
( broadcasting )dan hotel (Public Relation) yang aku anggap kompeten, semuanya harus menolak. Tepatnya penolakan secara halus, karena pihak mereka mengungkapkannya dengan alas an yang luar biasa sopannya. Jujur waktu itu aku hamper menyerah. Pikiran harus terbagi karena penugasan akhir untuk semester yang lalu harus membuat event dan sebuah talkshow. Hal-hal tersebut memang sangat banyak membutuhkan curahan hati, pikiran, tenaga, dan materi. Tetapi pertolongan Tuhan benar-benar aku rasakan tepat pada waktuNya. Saat pikiran dipenuhi dengan deadline-deadline yang memusingkan, ada sebuah tawaran teman dekat untuk mengajukan satu tambahan proposal lagi. Tetapi kali ini ke stasiun TV lokal di luar Solo. Karena memang tidak ada pilihan lain pada akhirnya aku bersama kedua temanku memberanikan diri untuk mengirimkan proposal magang tersebut. Dan pada akhirnya kami lolos. Bulan Juli kami magang di TV tersebut. Dan tambahan berkatNya waktu itu ternyata Tuhan banyak menyediakan kejutan sewaktu magang. Dari hal terkecil yang sepele sampai kepercayaan yang diberikan produser untuk menghandle suatu acara. Hal-hal tersebut aku dapatkan ketika aku belajar setia terhadap hal-hal kecil yang mungkin orang memandangnya sebelah mata.

Aku tahu hari-hari ke depan memang akan semakin berat karena bertambahnya tanggung jwab, tugas kuliah, pelayanan, dan berbagai pekerjaan lain. Tapi satu hal yang aku percayai bahwa semuanya akan lebih mudah dilampaui dengan ucapan syukur pada Yesus. Yuk, sama-sama belajar mengucap syukur buat setiap prosesNya dalam hidup kita. Penghalang terbesar untuk maju salah satunya ialah saat kita tidak belajar bersyukur. Karena aku mau terus maju, aku akan terus mengucap syukur…Bagaimana denganmu kawand???

Kamis, 27 Mei 2010

Hari hari ini disadari ato gag memang berat....
Kalo aku boleh menilik kasih Tuhan yang begitu luar biasanya di setiap proses kehidupanku, aku merasa seakan ga layak untuk menikmati semuanya...Oh my Gusti...

Hari hari ini ketika 5 bulan aku memasuki semester VI, tiap hari memang aku rasakan waktu berjalan begitu cepat...merasakan bagaimana waktu2 sekarang memang benar2 berharga untuk dilewatkan....Mata kuliah spesialisasi sudah menjadi sahabat dekat yang meminta diproritaskan..Event organizer yang bersyukur sampai hari ini masih mengalami pengeditan proposal, sejauh ini belum mengalami penolakan sponsor..karena belum tersebar luas...video talkshow yang membutuhkan intensitas rapat koordinasi supaya menghasilkan yang terbaik, sedangkan hari ini ketika aku bersama sang PD konsultasi ke dosen pendamping, kami harus menerima beberapa tanggapan serta masukan ulang untuk menetapkan hari produksi ( kemungkinan beralih dari jadwal semula (4-5 Juni )it means narasumber harus dipikirkan ulang... jurnalistik yang memang aku pending ngerjain menunggu pihak informan bisa menyediakan waktu ( features tentang IPTEK )juga beberapa deadline yang belum tersentuh untuk hari ini...
wow...its so amazing...
2 orang temanku harus tepar juga karena pikiran2 tsb...cepet sembuh pren...

aku tidak mengelak ketika aku menjadi semakin sibuk bnyak hal yang terlewatkan..banyak hal juga yang aku lupakan sengaja ato tidak...
One of them is my relationship...especially my relationship with Him...
Kangen.......kangen banget malah.....

"Tuhan ampunilah aku setelah apa yang Engkau berikan padaku, kini kukembali..kembali padaMu yang sejati...
menyerahkan seluruh hidupku...


aku percaya ga terlambat untuk setiap orang di hadapan Tuhan termasuk aku...Tuhan akan tetep menerima seburuk apapun kita...

Luph U Jesus...

Selasa, 25 Mei 2010

More than The Winner

Senin, 24 November 2008
Jam 09.00-11.30
Seminar Grace of Transformation
Di Solo City Blessing
Oleh Rev. Greg Beech

Sangat tidak menyangka aku bisa mengikuti seminar ini. Emang bener-bener by grace.. Ceritanya kemarin abiz pergi ma mb ika layat mbahnya mas eko,trus beliau menawarkan diri untuk mengajakku seminar biasa…karena aku ngerasa besok msih ada waktu sebelum weekend praying latihan. Aku bilang iya…Paginya aku confirm ma sir tapi ga dibalez..akhirnya jam 8.45 aku beranikan memastikan jadi ga’nya..eh tanpa disengaja langsung dibalez dng balasan yang cukup membuatku shock..q tnggu skrg,,padahal aku belum mandi,hehe..akhirnya memang aku harus ngebut mandi untuk tidak ketinggalan..Sampe ditempat tujuan memang sudah dimulai penyembahan. Bangku kursi memang hampir terisi kecuali baris depan, jadi memang mau tidak mau harus berada di barisan depan..

Tapi aku percaya ini adalah bagian dari rencana Tuhan. Sungguh amazing.. Menginjak seminar dimulai dan perkenalan dari Greg Beech. Secara tiba-tiba dan sebelumnya aku belum persiapan mental juga Pastur itu mendatangiku dan mengajakku berdiri..Setelah menanyakan nama dsb, beliau bertanya apakah kamu mau diajar? Aku jawab iya..Kemudian beberapa detik setelahnya Dia melanjutkan kata-katanya yang bener-bener sangat-sangat luar biasa menurutku, karena itu terkhusus untukku…Secara garis bsarnya seperti ini..
Aku melihat potensi besar yang ada di dalam dirimu. Suatu potensi yang sanggup mengubahkan dan mentransformasi segala sesuatunya. Kamu sudah dipenuhi Roh Kudus. Dan aku tahu bahwa kamu akan lebih dipakaiNya untuk menjadi seorang transformer bagi kelurgamu, bagi gerejamu, bagi lingkunganmu, bagi pelayananmu bahkan bagi kota ini. Sungguh luar biasa. Tapi ada kelemahanmu yaitu Head voice yang terus menerus berkumandang di telingamu. Kata-kata yang mengatakan bahwa kamu ini tidak bisa, kamu tidak mampu, kamu ga akan bisa dan seterusnya. Kadang hal-hal itulah yang sering menghambatmu untuk lebih bertumbuh di dalam Tuhan. Menggagalkan segala sesuatu yang sudah kau rancang untuk mengadakan perubahan. Kamu menganggap kamu hanyalah seorang Beta. Seorang Beta yang mungkin dunia pun tidak memandangnya. Seorang Beta yang tidak mampu. Jangan menganggap kamu seorang Beta yang tidak bisa berbuat apa-apa. Karena Tuhan sudah bekerja dalam hidupmu dan akan terus bekerja. Selamat mengalami an menjadi transformer bagi kotamu…

Huaha..langsung waktu itu aku tidak bisa mengatakan sepatahkatapun selain mengimaninya. Amin…amin..dan terus amin…Pada akhir dari nubuatannya itu Dia mendoakanku…Bener-bener sangat luar biasa.. Aku memang hanya seorang Beta tapi aku sangat tidak menyangka ketika Tuhan punya rencana yang luar biasa itu…Sungguh bener-beber kata-kata sangat bermakna…
Thanks Bapa dibalik setiap proses hati yang tengah aku jalani aku mendapat kekuatan baru yang sangat menguatkanku. Pada akhirnya aku juga kan menang atas proses ini. Thanks Lord.

More than the winner ( Beta )

Kehilangan dan Menemukan

150908-210908

Satu minggu ini bener bener aku mgerasain prosesnya Tuhan yang aku anggap berat, karena pada hari-hari terakhir aku serasa berjalan sendiri…

Hari Senin setelah nganterin baju ke penjahit aku kehilangan dompet yang berisikan SIM,STNK,ATM,Kartu Perpus, Kartu Mahasiswa, Kartu PSM, dan juga seabreg foto-fotoku bersama temen-temen. Parahnya aku baru sadar ketika sore harinya. Spontan saat itu aku panic. Ga tau harus ngapain waktu itu. Langkah pertama cuman nangis sambil curhat ma Tuhan masih juga disambi nyari di rumah.

Ga tau harus ngelakuin apa lagi, akhirnya ngaku ke orang tua. Dugaanku tidak meleset. Ibuku memarahiku sebegitu rupa. Kalo bapak cuman menegaskan aja bahwa beliau tidak mau tahu. Beliau hanya menginginkan bahwa STNK itu harus ada lagi. Ya sudah, lemezlah aku waktu itu, karena ga tau mau ngapain lagi. Doaku waktu itu supaya Tuhan kasi ingetan biar aku inget kapan jatuh ato kapan hilangnya. Tapi aku tetap mengucap syukur dalam hal ini.

Hari Selasa sempat blokir kartu ATM tapi pas di kantor polisinya ternyata persyaratan kurang. Rabu, Kamis belum sempat ke polisi lagi karena adanya kesibukan yang tidak terkentara. Kamis sewaktu ikut menunggui kakak tingakt yang ujian pendadaran, aku sempat ngobrol denagn Mas Harry, pacar kakak tingkatku itu. Dia malah shar kalo kemarin juga mengalami hal yang sama. Tapi puji Tuhannya itu ketemu karena dicuri. Bukan karena hilang seperti kasus ku. Waktu itu mas harry hanya berdoa supaya Tuhan memberkati orang yang menemukan dompetnya. Sebuah keteladanan baru yang patut aku contoh. Sesudah waktu itu. Aku juga melakukan hal yang sama. Kalo kemarin aku berdoa supaya orang yang menemukan dompetku Tuhan gerakkan hatinya untuk mengantarkan ke rumah, aku mengganti doaku supaya Tuhan memberkati secara berlimpah-limpah orang yang menemukan dompetku. Supaya Tuhan tetap andil dalm kehidupannya. Aku hanya bisa menunggu saja mujizat Tuha karena aku sudah kerjakan apa yang sudah aku kerjakan.

Hari Jumat selesai kuliah, ternyata seorang teman memberi ide untuk melaporkan diri ke Polresta Surakarta. Memang sedikit membingungkan tapi aku lakukan juga. Dengna imanku pada waktu itu, aku seorang diri mengerjakannya. Ya hanya bersama Tuhan Yesus yang aku percayai akan senantiasa menyertaiku…Finally hari Jumat itu aku sudah berhasil membuat surat kehilangan dari Polisi, yang selanjutnya aku langsung menuju bank untuk membuat kartu ATM yang baru. Bersyukur juga waktu aku berada dalam kondisi seperti itu teman-teman masi setia memberikan semangat buat aku. Tidak sedikit juga mereka yang menawariku untuk tidak segan-segan menghubunginya jika butuh bantuan…
Maksih Bapa…Tambah mengucap syukur nie…

Hari minggu sekitar pukul 15.45 an. Tetangga memberi tahu bahwa ada tamu. Waktu itu posisiku sedang mandi jadi aku harus sesegera mungkin menyelesiakan kerjaanku itu. Sempat terbesit dalam pemikiranku siapa ya yang dating? Apa mungkin orang yang menemukan dompetku ya.. Tapi pikiran itu langsung aku usir karena kayaknya mustahil. Setelah aku selesaikan kegiatanku, akhirnya aku langsung menuju ke ruang depan untuk menegok tamu itu.

Pertama kali seorang bapak dan ibu itu menanyakan kebenaran rumah nya Bapak Tomo, yang notabenenya adalah bapakku sendiri. Waktu itu aku sudah sedikit isa ngerasain ada sesuatu yang sudah Tuhan kerjakan, Intinya waktu itu aku merasakan kegembiraan yang sebenarnya belum aku ketahui sebabnya. Berlanjut dengan kelanjutan pembicaraan bapak itu bahwa ia bersama istrinya menemukan sebuah plastik yang berisi sesuatu di jalan. Plastik itu sudah menjadi tendangan banyak orang tentunya. Begitulah penuturan dari ibu itu. Ternyata yang ditemukan adalah surat-surat berharga yang sebenarnya sudah aku cari dan doakan satu minggu ini. Mengucap syukur sekali waktu itu. Dalam hati tak henti-hentinya aku bersyukur padaNya buat setiap kebaikanNya. Ga tau deh apa yang akan terjadi jika aku ga belajar berdoa untuk memberkati orang yang menemukan isi dompetku. Aku percaya bahwa Tuhan yang gerakkan satu keluarga itu untuk mengembalikannya ke rumahku. Aku percaya Tuhan yang akan memberkati setiap kehidupan mereka berlipat ganda. Aku berdoa setelah ini mereka boleh percaya Tuhan dan diberkati senantiasa selamaya. Amin!!!!

Warna Baru Mentoring

20 Sept 2008
Di kantor PPA bersama Bang Andi PF SC 2

2 Tim 2: 20-22
Nats ayat 21
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat,ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan,dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.


Wow…kayaknya hari ini Bang Andi kotbah dikhususkan rasanya untukku…Bagaimana tidak apa yang disampaikannya bener-bener paz buat aku banget. Teguran-teguran keras yang aku tahu itu buat kebaikanku yang akan datang. Banyak hal yang aku dapatkan. Sekedar supaya aku tetap ingat dan bias buat berkat, aku sengaja menuliskannya.

Firman Tuhan dalam nats tersebut mengajak setiap kita anak Tuhan untuk menyucikan diri, maksudnya dengan sengaja kita berani mengambil keputusan yang berani tampil beda dengan dunia. Belajar buat meguduskan diri, belajar buat menyengajakan diri hidup seturut dengan kehendak Allah. Mungkin dalam beberapa kali mendengarkan firman Tuhan kata-kata itu sudah umum dikatakan. Tetapi kondisi saat ini berbeda. Di hadapan para mentor PPA. Bang Andi jelaskan bahwa ketika kita mau bayar harga buat hal itu pasti adalah kemuliaan yang akan kita dapatkan. Yang jelas saat itu aku bener0bener tertegun denagn firman Tuhan ini. Keadaan manusia di zaman akhir ini memang sangat memprihatinkan. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan jadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua, tidak tahu berterima kasih ( sampai sekarang aku masi belajar buat taat ma orang tua. Dulu waktu pemulihan gambar diri, saat kedua keadaan manusia ini disebutkan selalu aku menangis, merasakan bahwa aku banyak berontak dengan mereka. Tahapan yang sulit ketika dulu harus berada di lingkunagn orang tua seperti itu. Itu dulu. Aku bole bersyukur buat kehidupanku sekarang bersama kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi. Intinya dulu pernah aku memiliki sakit hati dengan mereka. Sekarang masi tetap belajar untuk menjaga hubungan baik dengan mereka, serta membuat mereka bangga.) tidak mempedulikan agama,tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah. Dan terakhir secara lahiriah mereka menjalankan ibadah, tapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Itulah tanda-tanda akhir zaman yang sudah terjadi. Bagaimana dengan kita anak Tuhan dalam menyikapinya? Aku sadar disinilah mentor-mentor bekerja. Berusaha bagaimana anak yang di mentori tidak seturut dengan hal-hal di atas.

Bang Andi mengibaratkan bahwa hubungan antara seorang mentor deengan menti bagaikan hubungan kasih seorang yang sedang menjalani hubungan kasih, baik mungkin pacaran, tunangan, barusan menikah, dan juga sudah berumah tangga. Ya seperti itulah bentuk menoring yang sebenarnya menurut Bang Andi. Setiap pasangan pasti ingin memperhatikan, mencintai, dan berusaha memberikan yang terbaik buat pasangan yang lain. Ketika satu pasangan berlaku tidak seperti biasa. Maka pasangan yang lain akn bener-bener memberikan perhatian sepenuhnya buat pasangannya. Dengan sms kekhawatiran yang bertubi-tubi mungkin buat menanyakan pertanyaan yang sebenarnya sama sekali tidak penting, Seperti : sedang apa, sudah makan belum, kalo sms belum dibalez ia akan terus meng-sms-i nya…
Hal-hal tersebut memang merupakan hal yang wajar dilakukan oleh pasangan yang memang benar-benar disatukan Tuhan. Berusaha saling menjaga satu dengan yang lain agar hubungan itu tetap berjalan langgeng sampai pada akhirnya. Bila yang satu lemah, sudah pasti pasangan yang satunya harus berusaha menguatkannya. Begitu juga berlaku dengan sebaliknya. Hhhh…aku baru tahu ternyata sebuah mentoring itu tidak hanya mencakup segi-segi luarnya. Harus tahu luar dan dalamnya. Aku sadar aku belum masuk ke dalam kategori tersebut. Tpi aku mau berusaha…Itu jiwa buat Tuhan yang sangat berharga. Jadi Kita harus meaksimal juga menjaga mereka bertumbuh maksimal kearah Kristus.

Nah, waktu selanjutnya masing-masing dari kami ditanyai satu per satu bagaimana status kami. Kebetulan sebelum firman aku menceritakan sebagian kecil kisahku di PPA. Bagaimana aku bergabung dengan mentoring ini dan statusku yang masih menjadi anak PPA. Aku sedemikian kaget ketika tiba giliranku ditanyai, Bang Andi langsung memegang botol aQua nya dan berkata,” Awas ya sampai aku tahu ada anak PPA yang pacaran!” . Bang Andi menjelaskan bahwa statusku sekarang masihlah menjadi anak PPA. Belum waktunya memang untuk berpacaran. Ia bilang, untuk waktu-waktu kuliah ini, janganlah mengacaukan diri dengan menjalin hubungan. Selesaikan studimu dulu,ntar ketika kamu udah lulus trus dapat kerjaan. Ga usahlah kamu nyari pasti akan banyak ornag yang nyari kamu. Asal nyarinya dengan kehendakNya tapi, katanya kemudian. Temen-temen lain hanya bilang kalo sekarang aku masi dalam masa pendekatan. It’s right!!!

Bang Andi menambahkan bahwa ga jamin koq orang yang sudah ambil komitmen untuk berpacaran ga akan jatuh dalam cobaan. Orang yang baru menjalin hubungan 2 bulan aja isa hamil apalagi pacaran bertahun-tahun. Seorang cewek memang harus berani berkata tidak,tidak, dan tidak untuk beratus-ratus kali mungkin terhadap pasangannya supaya tidak jatuh. Diumpamakan seperti pintu dengan kuncinya, seorang cewek adalah kuncinya. Jadi pintu yang terkunci tidak akan terbuka sendiri jika tidak ada kuncinya. Seberapa banyak cobaan yang menghampiri sebanyak itu pula kaum Hawa harus berani berkata tidaK!!!!
Semuanya itu Tuhan persiapkan untuk supaya kita bias dibentuk seperti bejan yang mulia tadi….

Firman Tuhan yang banyak menegurku. Aku juga pernah jatuh dalam pencobaan. Tapi aku juga mau belajar untuk bangkit dari setiap kejatuhanku itu. Sesudah aku memikirkannya untuk beberapa kali, memang benar apa yang dikatakan Bang Andi. Makasih Bang!!! Beta mau berusaha menyucikan diri untuk menjadi perabotnya Tuhan yang berkenan dan dimuliakan. Thanks JC. Luph U