Laman

Selasa, 25 Mei 2010

Warna Baru Mentoring

20 Sept 2008
Di kantor PPA bersama Bang Andi PF SC 2

2 Tim 2: 20-22
Nats ayat 21
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat,ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan,dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.


Wow…kayaknya hari ini Bang Andi kotbah dikhususkan rasanya untukku…Bagaimana tidak apa yang disampaikannya bener-bener paz buat aku banget. Teguran-teguran keras yang aku tahu itu buat kebaikanku yang akan datang. Banyak hal yang aku dapatkan. Sekedar supaya aku tetap ingat dan bias buat berkat, aku sengaja menuliskannya.

Firman Tuhan dalam nats tersebut mengajak setiap kita anak Tuhan untuk menyucikan diri, maksudnya dengan sengaja kita berani mengambil keputusan yang berani tampil beda dengan dunia. Belajar buat meguduskan diri, belajar buat menyengajakan diri hidup seturut dengan kehendak Allah. Mungkin dalam beberapa kali mendengarkan firman Tuhan kata-kata itu sudah umum dikatakan. Tetapi kondisi saat ini berbeda. Di hadapan para mentor PPA. Bang Andi jelaskan bahwa ketika kita mau bayar harga buat hal itu pasti adalah kemuliaan yang akan kita dapatkan. Yang jelas saat itu aku bener0bener tertegun denagn firman Tuhan ini. Keadaan manusia di zaman akhir ini memang sangat memprihatinkan. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan jadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua, tidak tahu berterima kasih ( sampai sekarang aku masi belajar buat taat ma orang tua. Dulu waktu pemulihan gambar diri, saat kedua keadaan manusia ini disebutkan selalu aku menangis, merasakan bahwa aku banyak berontak dengan mereka. Tahapan yang sulit ketika dulu harus berada di lingkunagn orang tua seperti itu. Itu dulu. Aku bole bersyukur buat kehidupanku sekarang bersama kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi. Intinya dulu pernah aku memiliki sakit hati dengan mereka. Sekarang masi tetap belajar untuk menjaga hubungan baik dengan mereka, serta membuat mereka bangga.) tidak mempedulikan agama,tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah. Dan terakhir secara lahiriah mereka menjalankan ibadah, tapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Itulah tanda-tanda akhir zaman yang sudah terjadi. Bagaimana dengan kita anak Tuhan dalam menyikapinya? Aku sadar disinilah mentor-mentor bekerja. Berusaha bagaimana anak yang di mentori tidak seturut dengan hal-hal di atas.

Bang Andi mengibaratkan bahwa hubungan antara seorang mentor deengan menti bagaikan hubungan kasih seorang yang sedang menjalani hubungan kasih, baik mungkin pacaran, tunangan, barusan menikah, dan juga sudah berumah tangga. Ya seperti itulah bentuk menoring yang sebenarnya menurut Bang Andi. Setiap pasangan pasti ingin memperhatikan, mencintai, dan berusaha memberikan yang terbaik buat pasangan yang lain. Ketika satu pasangan berlaku tidak seperti biasa. Maka pasangan yang lain akn bener-bener memberikan perhatian sepenuhnya buat pasangannya. Dengan sms kekhawatiran yang bertubi-tubi mungkin buat menanyakan pertanyaan yang sebenarnya sama sekali tidak penting, Seperti : sedang apa, sudah makan belum, kalo sms belum dibalez ia akan terus meng-sms-i nya…
Hal-hal tersebut memang merupakan hal yang wajar dilakukan oleh pasangan yang memang benar-benar disatukan Tuhan. Berusaha saling menjaga satu dengan yang lain agar hubungan itu tetap berjalan langgeng sampai pada akhirnya. Bila yang satu lemah, sudah pasti pasangan yang satunya harus berusaha menguatkannya. Begitu juga berlaku dengan sebaliknya. Hhhh…aku baru tahu ternyata sebuah mentoring itu tidak hanya mencakup segi-segi luarnya. Harus tahu luar dan dalamnya. Aku sadar aku belum masuk ke dalam kategori tersebut. Tpi aku mau berusaha…Itu jiwa buat Tuhan yang sangat berharga. Jadi Kita harus meaksimal juga menjaga mereka bertumbuh maksimal kearah Kristus.

Nah, waktu selanjutnya masing-masing dari kami ditanyai satu per satu bagaimana status kami. Kebetulan sebelum firman aku menceritakan sebagian kecil kisahku di PPA. Bagaimana aku bergabung dengan mentoring ini dan statusku yang masih menjadi anak PPA. Aku sedemikian kaget ketika tiba giliranku ditanyai, Bang Andi langsung memegang botol aQua nya dan berkata,” Awas ya sampai aku tahu ada anak PPA yang pacaran!” . Bang Andi menjelaskan bahwa statusku sekarang masihlah menjadi anak PPA. Belum waktunya memang untuk berpacaran. Ia bilang, untuk waktu-waktu kuliah ini, janganlah mengacaukan diri dengan menjalin hubungan. Selesaikan studimu dulu,ntar ketika kamu udah lulus trus dapat kerjaan. Ga usahlah kamu nyari pasti akan banyak ornag yang nyari kamu. Asal nyarinya dengan kehendakNya tapi, katanya kemudian. Temen-temen lain hanya bilang kalo sekarang aku masi dalam masa pendekatan. It’s right!!!

Bang Andi menambahkan bahwa ga jamin koq orang yang sudah ambil komitmen untuk berpacaran ga akan jatuh dalam cobaan. Orang yang baru menjalin hubungan 2 bulan aja isa hamil apalagi pacaran bertahun-tahun. Seorang cewek memang harus berani berkata tidak,tidak, dan tidak untuk beratus-ratus kali mungkin terhadap pasangannya supaya tidak jatuh. Diumpamakan seperti pintu dengan kuncinya, seorang cewek adalah kuncinya. Jadi pintu yang terkunci tidak akan terbuka sendiri jika tidak ada kuncinya. Seberapa banyak cobaan yang menghampiri sebanyak itu pula kaum Hawa harus berani berkata tidaK!!!!
Semuanya itu Tuhan persiapkan untuk supaya kita bias dibentuk seperti bejan yang mulia tadi….

Firman Tuhan yang banyak menegurku. Aku juga pernah jatuh dalam pencobaan. Tapi aku juga mau belajar untuk bangkit dari setiap kejatuhanku itu. Sesudah aku memikirkannya untuk beberapa kali, memang benar apa yang dikatakan Bang Andi. Makasih Bang!!! Beta mau berusaha menyucikan diri untuk menjadi perabotnya Tuhan yang berkenan dan dimuliakan. Thanks JC. Luph U

Tidak ada komentar:

Posting Komentar